Menu Report - Traffic Report

Menu Report - Traffic Report

Kakak butuh satu layar yang rapi untuk melihat performa paid traffic dari berbagai channel (Meta, Google, TikTok, dsb) — terutama untuk funnel LPWA (Landingpage ➜ WA) dan CTWA (Klik ➜ WA). Tanpa ringkasan yang jelas, tim advertiser / performance akan sering bingung: angka mana yang dipakai, asal traffic-nya dari mana, dan bagaimana menghitung biaya per hasil yang benar.

  • Data terpencar antar platform (Meta, Google, TikTok, LinkedIn, SnackVideo) sehingga sulit dibandingkan apel-ke-apel.
  • Perbedaan cara atribusi waktu: ada metrik yang mengikuti waktu kejadian (Real Time), ada yang mengikuti waktu kunjungan awal (Visit/First Touch)—kalau salah pilih, angka “purchase” terlihat pindah bulan/tanggal.
  • Label sumber traffic kurang dipahami (mis. Organik, Shortlink, Unknown), membuat analisis jadi bias.
  • Definisi kolom belum seragam (LP View, Unik CTA, MQL, Prospek, Purchase, Unik Purchase), sehingga interpretasi tim tidak konsisten.

1. Solusi Langkah-demi-Langkah (Solution)

Langkah 1 — Buka Menu Traffic Report

Masuk ke dashboard GASS ➜ buka Menu Traffic Report untuk melihat ringkasan lintas channel.


Langkah 2 — Pilih Rentang Tanggal & Conversion Type

Di bagian filter, atur tanggal dan pilih cara atribusi:

  • Real Time: menghitung konversi di tanggal/ waktu konversi benar-benar terjadi.
  • Visit (First Touch): menghitung konversi mengikuti tanggal kunjungan pertama user.

Contoh: User mulai chat 1 Mei, lalu membeli 1 Agustus.

  • Jika Real Time ➜ metrik Purchase tercatat 1 Agustus.
  • Jika Visit ➜ metrik Purchase tercatat 1 Mei.

Gunakan Real Time untuk laporan keuangan/performa periode berjalan, dan Visit untuk analisis sumber akuisisi awal/kampanye akuisisi.


Langkah 3 — Pahami Sumber Channel & Label

Traffic Report bisa menampilkan beberapa sumber berikut:

  • Meta — Iklan CTWA (klik langsung ke WA) & iklan Landingpage ➜ WA.
  • TikTok — Iklan CTWA & Landingpage ➜ WA.
  • Google — Semua network: Search, Display, Demand Gen, Performance Max.
  • LinkedIn & SnackVideo — Muncul bila diaktifkan dalam kampanye Kakak.
  • Shortlink — Tautan ringkas (pengganti Linktree/Bitly) yang tetap bisa tracking sampai WhatsApp & purchase (cocok untuk IG Bio, DM IG, PM Facebook, dsb).
  • Organik — Traffic tanpa iklan (SEO, direct, share manual).
  • Unknown — Asal tidak terdeteksi, sering terjadi jika user langsung chat atau aktivitas follow-up oleh CS setelah percakapan lama (sebelum konek GASS).

Langkah 4 — Kenali Definisi Kolom Utama

Agar satu bahasa, pastikan tim memahami arti setiap kolom:

  1. Nama — Label sumber traffic (contoh: Meta, Google, TikTok, LinkedIn, Organik, Shortlink, Unknown).
  2. LP View — Jumlah kunjungan ke landing page dari sumber tersebut.
  3. Unik CTA — Jumlah klik tombol CTA (unik) menuju WhatsApp atau aksi lanjut.
  4. MQLMarketing Qualified Lead: percakapan WA yang melewati ambang minimum (contoh: ≥ 5 bubble). Jika kurang dari ambang, tidak terhitung MQL.
  5. Prospek — Lead yang dianggap berprospek, terpicu oleh keyword tertentu yang diset tim CS.
  6. PurchaseJumlah transaksi yang tercatat (terpicu oleh keyword pembelian).
  7. Unik Purchase — Jumlah nomor unik yang melakukan pembelian.
    • Contoh: 1 nomor membeli 2 kali ➜ Unik Purchase = 1, Purchase = 2.

Langkah 5 — Customize Column untuk Metrik Biaya

Kakak bisa menambah kolom turunan (custom) untuk metrik biaya per hasil:

  • Cost per WA (Unik WA):
    Rumus: Spend ÷ Unik CTA (atau Spend ÷ Unik WA jika kolom Unik WA tersedia di akun Kakak)
  • Cost per Purchase (Unik Purchase):
    Rumus: Spend ÷ Unik Purchase

Cara singkat:

  1. Klik Customize Column.
  2. Tambahkan kolom baru ➜ pilih Formula.
  3. Masukkan rumus yang diinginkan (contoh di atas).
  4. Simpan.

Langkah 6 — Baca Angka dengan Konteks Funnel (LPWA/CTWA)

  • Untuk LPWA: cek LP View ➜ Unik CTA ➜ MQL ➜ Prospek ➜ Purchase.
  • Untuk CTWA: biasanya Unik CTA langsung jadi baseline (tanpa LP View).
  • Pastikan drop-off antar tahap masih wajar; jika jomplang, audit elemen terkait (kecepatan LP, copy CTA, jawaban CS, keyword trigger).

Langkah 7 — Tangani Unknown secara Proaktif

Jika kolom Unknown tinggi:

  • Cek proses follow-up CS: pastikan chat baru selalu memakai tautan tracking GASS (Shortlink/LP).
  • Edukasi tim untuk mengirim keyword standar (MQL/Prospek/Purchase) agar event terekam konsisten.
  • Review integrasi awal: pastikan nomor WA dan domain LP sudah terkoneksi ke GASS dengan benar.

4. Verifikasi (Verification)

Pastikan hasil bacaan Kakak akurat dan konsisten dengan langkah berikut:

  1. Coba skenario Real Time vs Visit
    • Pilih periode yang sama, ganti Conversion Type antara Real Time dan Visit.
    • Konfirmasi pergeseran tanggal Purchase sesuai contoh (Mei ➜ Agustus).
  2. Sampel penelusuran 3 lead
    • Ambil 3 nomor unik dari kolom Unik Purchase ➜ telusuri riwayat chat:
      • Cek tanggal kunjungan awal (Visit).
      • Cek tanggal transaksi (Real Time).
      • Pastikan trigger keyword MQL/Prospek/Purchase sudah benar.
  3. Uji formula custom
    • Bandingkan Cost per WA & Cost per Purchase vs kalkulator manual (Spend ÷ hasil).
    • Jika berbeda, cek penamaan kolom di formula (huruf besar/kecil dan spasi).
  4. Banding silang antar channel
    • Pilih satu hari tertentu ➜ cocokkan Spend dan klik dari dashboard platform (Meta/Google/TikTok) dengan LP View/Unik CTA di Traffic Report.
    • Selisih kecil masih wajar (perbedaan atribusi), selisih besar butuh audit link, pixel/event, dan proses CS.